Menurutnya, gerombolan
teroris yang berjaringan dengan organisasi radikal Islamic State Irak dan Suriah (ISIS) Bahrun Naim
ini menargetkan serangan ke beberapa
tempat kantor pemerintahan seperti gedung DPR, Mabes Polri, Mako Brimob Depok,
Kedubes Asing, stasiun televisi tertentu, tempat ibadah dan kafe. "Yang
akan diserang kantor Polri, Gedung DPR, Kedutaan Besar, dan dua stasiun
televisi," ujarnya.
Selain itu, Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah mengamankan sejumlah terduga yang masuk jaringan RPW. Ada tiga orang lain, seperti Bahrain Agam (BA) yang ditangkap Aceh Utara, Abu Syifa alias SB yang ditangkap di Serang, Banten. Tersangka lain adalah H alias AP warga Aceh, yang mempunyai peran pemberi dana dan membuat produksi bahan peledak. Sementara BA yang ditangkap di Tangerang Banten adalah orang yang mempunyai ide dalam melakukan aksi teror, pemberi dana, dan membuat bahan peledak.
Pihak Kepolisian sendiri telah menyatakan akan menggelar operasi tertutup untuk mengantisipasi gerakan teroris menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2016. Untuk akhir tahun ini, disebutkan khusus pengamanan dua hari raya besar itu, kepolisian telah menyiapkan Operasi Lilin dan akan digelar mulai dari 23 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017, dengan melakukan pengawasan mulai dari aktivitas publik baik itu melalui darat maupun laut. Termasuk juga seluruh tempat ibadah umat kristiani di seluruh Indonesia.